ini merupakan lirik lagu yang g sering dengar di mobil teman g,
"love me love me, pretend that you love me"
yang menarik hati g bukan keseluruhan kata itu tapi kata 'pretend' yang berarti berpura-pura. Mendengar kata itu pasti kita berpifikir tentang orang yang munafikdan tidak ingin menjadi bagian dari mereka. Tapi tanpa kita sadari, hidup ini penuh dengan kepura-puraan. Mungkin kita sadar tapi kita tidak mau mengakuinya, seolah-olah menganggap hal itu 'enggak banget'. Padahal tanpa berpura-pura, hidup kita tidak akan tenang.
Mengapa demikian?
Disekolah, kampus atau tempat kerja, kita ingin punya 'teman', ingin kehidupan yang dipenuhi hal-hal yang indah, jalan2 bareng teman, disayang bos, dapat TTM atau bahkan mencari perhatian orang. Karena itu kita diharuskan untuk bisa masuk kedalam kelompok. Adakalanya untuk bisa masuk kedalam kelompok, kita berubah jadi orang lain. Berpura-pura menyukai hal yang sama denga orang lain supaya ngomongnya nyambung, bertingkah seperti bukan diri kita supaya diperhatikan, berpura-pura senyum supaya terlihat tidak punya masalah, berpenampilan 'bagus' agar telihat cantik, bekerja kalau lagi bos ada Itu semua wajar dan bahkan sebenarnya perlu. Tak lain dan tak bukan agar hidup kita tentram.
Tapi banyak orang yang mengatakan itu bukan hal berpura-pura. Kalau tidak ingin berpura-pura, kenapa kita harus berdandan? janganlah berdandan dan tampil apa adanya supaya jadi diri sendiri. Kalau tidak ingin berpura-pura, kenapa harus berusaha menyukai hal yang sama? Katakanlah kalau kamu tidak suka hal itu dan pembicaraan pun terhenti. Kalau tidak ingin berpura-pura, jangan tersenyum kalau tidak ingin. Biarlah hubungan semakin buruk. Tersenyumlah hanya jika kamu ingin senyum. Sekali lagi g bilang, berpura-pura itu hal yang wajar bahkan sangat perlu...
Jangan malu untuk mengakuinya
0 komentar:
Posting Komentar