"just a story"
Malam ini dingin sekali. Istri mulai menarik selimut untuk menjaga tubuhnya tetap hangat. Dia mulai memandangi punggung suaminya lagi. Istri berusaha menenangkan dirinya. Tapi entah mengapa rasa galau itu tetap ada. Ia bahkan tak menemukan seorang pun untuk disalahkan atas keadaan ini. Tidak dirinya ataupun suaminya. Istri mencoba memberanikan diri untuk menyentuh punggung suaminya. Punggung yang dulu pernah jadi tempat sandaran favoritenya. Tapi istri mengurungkan diri. Istri takut akan sebuah tolakan, takut suami akan mulai menarik diri lagi, takut kalau suami akan menepis tangannya.
Dulu istri sering kali memohon "Jangan tinggalin aku ya sayang" ke mantan pacarnya yang kini jadi suaminya. Orang yang kini sedang berbaring membelakanginya. Kata2 itu semacam permohonan rutin yang selalu istri ungkapkan disetiap kesempatan dulu. Tapi kini tidak lagi. Istri bahkan merasa sangat menyesal pernah memohon hal itu dulu. Sekarang dia justri ingin agar suami melepaskan semua kegundahan ini. Jika suami ingin pergi meninggalkannya istri sudah merelakannya. Tapi tetap aja kata2 itu masih keluar. Seperti sekarang ini, "Jangan tinggalin aku ya sayang. Maafkan aku"
Dengan air mata yang mulai mengalir, istri beranjak dari tempat tidur tanpa tauk apa dia harus memaki dirinya karena sudah melontarkan kata2 itu lagi. Istri merasa dirinya bodoh. Bodoh.... katanya sambil tampa sadar memukul-mukul kepalanya. Tapi betapa kangetnya si istri ketika tangannya tertahan oleh sebuah tangan besar dan itu tangan yang selalu membelainya dengan kasih sayang. Istri diam tak bergerak hingga akhirnya istri merasakan pelukan hangat yang amat dia rindukan. Dan tak berapa lama kemudian terdengan suara suami yang amat dia cintai, berbisik lembut ditelingannya,
"Maafin aku sayang. Maafin aku karena membuatmu gundah. Aku mencintaimu. Teramat mencintaimu. Dia hanya masa lalu, jadi tak perlu memikirkan dia lagi. Sekarang ada kamu di hidupku. Kamu masa sekarang dan masa depanku. Tolong jangan menyiksa dirimu dengan memikirkan dia. Aku mencintaimu"
Dengan tenaga yang masih tersisa, istri berbalik dan mulai mengeratkan pelukannya. Dengan perasaan cinta yang mendalam, istri mengucapkan kalimat itu lagi
"Jangan tinggalin aku yang sayang"
"Tidak akan pernah sayang, percayalah" jawab sang suami.
Dengan lega, istripun tersenyum dan siap menyambut hari, menyambut masa depan mereka bersama.
0 komentar:
Posting Komentar