Setiap orang pasti pernah merasakan hari2 terberat dalam hidupnya. Tidak terkecuali aku. Pertengahan November hingga hari ini adalah masa2 terberat dalam hidupku. Rasanya masalah itu gak ada habis2nya. Yang satu belum selesai namun yang satu lagi udah datang. Biasanya aku cukup kuat dan bisa memikirkan jalan keluarnya dengan tenang. Namun entah kenapa kali aku ini merasa lelah. Sangat lelah.
Ingin sekali rasanya aku berhenti sejenak, istirahat. Mengeluarkan semua ini dari kepalaku dan menyandarkan diri. Namun itu sama sulitnya bagiku, karena aku merasa ini tanggung jawabku. Aku tidak bisa begitu saja mengacuhkan masalah2 ini karena pastinya akan semakin besar dan itu bisa membuat ku gila. Keiginan untuk meyandarkan diri itu masih ada bahkan semakin kuat ketika masalah baru (yang bahkan bisa membuatku ketakutan) datang lagi.
Ada satu orang yang sangat aku ingin pinjam bahunya untuk tempatku bersandar. Orang yang sangat aku percaya bisa meringankan beban ku hanya dengan bahu hangatnya. Orang yang sangat aku butuhkan di saat2 sulitku ini. Aku termasuk orang yang sangat jarang terbuka dengan orang lain (termasuk keluargaku) tentang masalah2 ku. Mereka tahu aku sedang ada masalah namun mereka tidak akan pernah tahu secara terperinci karena aku gak pernah cerita secara keseluruhan. itu hanya karen aku gak mau menyusahkan mereka.
Maka jika aku sangat membutuhkan seseorang dan aku mengakuinya keorang tersebut, itu berarti aku bisa semakin terpuruk jika dia mengacuhkanku. Dan ternyata itu yang aku rasakan. Karena bahu yang sangat aku butuhkan berpaling membelakangi ku. Aku gak tahu kenapa bisa begitu tapi yang aku tahu adalah aku terluka dan ini rasanya sakti banget, jauh lebih sakit dibandingkan luka2 yang lain.
Maka aku memutuskan untuk menjauh dari bahu itu. Menjauh dan tak akan pernah berharap bisa bersandar dengan orang lain lagi. Aku tersadarkan bahwa aku harus berharap dan bergantung pada diriku sendiri agar aku tidak semakin kecewa jika orang yang sangat aku butuhkan itu tidak ada untuk ku. Konyol memang, tapi itu lah yang aku tahu sekarang ini.
Jadi mulai hari ini aku akan melakukannya sendiri seperti biasanya. Mencari solusi sendiri dan menyelesaikannya sendiri. Pasti akan berat sakali tapi paling tidak aku tidak akan merasakan kecewa lagi. Dan Tuhan tidak akan memberikan masalah yang tidak bisa aku selesaikan. Dia juga tidak akan membirakan ku benar2 sendirian, Dia pasti akan ambil andil dalam setiap keputusan yang aku ambil. Itu yang bisa aku percaya sekarang ini.
Just wish me luck.